Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Adapun menurut Syaiful dan Aswan, belajar adalah perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
Guru sebagai pendidik atau pengajar, akan berusaha menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya atau peerta didik dengan sungguh-sungguh dan giat. Dalam kegiatan belajar mengajar, bertambahnya ilmu pengetahuan yang didapat hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan untuk membentuk kepribadian seutuhanya.
Dalam kegiatan belajar terdapat beberapa teori pembelajaran yang biasa diterapkan oleh guru atau pengajar. Teori belajar adalah suatu langkah yang dilakukan oleh guru untuk membantu dalam mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid atau peserta didik.
Pada dasarnya, teori belajar yang sering digunakan oleh beberapa guru atau pendidik sangatlah banyak. Salah satunya yaitu teori belajar behavioristik. Apa itu teori belajar behavioristik? Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan teori belajar behavioristik!
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Teori Belajar Behavioristik, Source: Photo by Olia Pexels
Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang mengedepankan perubahan perilaku peserta didik sebagai hasil dari proses pembelajaran. Terjadinya perubahan tingkah laku siswa ini diakibatkan oleh adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Sehingga dapat dikatakan pula bahwa teori belajar behavioristik berorientasi pada perilaku yang baik. Di mana jika siswa tidak menunjukkan perubahan setelah diberikan pelajaran, maka menurut teori ini, siswa tersebut tidak dapat dikatakan telah belajar dengan baik.
Teori belajar behavioristik diciptakan oleh Gagne dan Berliner, di mana dalam teori ini berisi tentang perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman belajar. Namun dalam perkembangannya, teori belajar behavioristik ini menjadi aliran psikolog belajar yang memiliki pengaruuh terhadap tujuan peningkatan teori belajar dan praktik dalam dunia pendidikan dan pembelajaran.
Aliran psikologi belajar juga dikenal sebagai aliran behavioristik, sebab aliran ini lebih mengutamakan terbentuknya perilaku peserta didik atau siswa yang dihasilkan dari proses belajar.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Teori Belajar Behavioristik, Source: Photo by Vojtech Pexels
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa teori belajar behavioristik merupakan teori belajar yang menekankan pada perubahan perilaku pada peserta didik. Namun, dalam penerapan teori belajar tersebut harus mengacu pada prinsip yang ada.
Menurut Mukinan, terdapat beberapa prinsip utama dalam teori belajar behavioristik, yaitu:
Apabila seseorang sudah mampu menunjukkan perubahan perubahan perilaku, maka dikatakan sudah belajar. Artinya, kegiatan belajar yang tidak membawa perubahan perilaku tidak dianggap belajar menurut teori ini.
Hal yang prinsip dan paling penting pada teori ini adalah stimulus dan respon karena bisa diamati. Adapun hal, selain stimulus dan respon tidak dianggap penting karena tidak bisa diamati.
Adanya penguatan atau reinforcement, yaitu hal-hal yang bisa memperkuat respon. Penguatan bisa berupa penguatan positif dan negatif.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Teori Belajar Behavioristik, Source: Photo by Fotios Pexels
Menurut Hergenhahn dan Matthew, teori belajar behavioristik mencakup empat hukum, yaitu:
Hukum kesiapan berarti bahwa kegiatan pembelajaran akan memberikan hasil yang diinginkan jika ada kesiapan, baik kesiapan oleh pendidik maupun peserta didik.
Hukum latihan artinya bahwa dalam teori belajar behavioristik, semakin banyak latihan maka semakin besar peluang untuk berhasil. Artinya, kegiatan pembelajaran akan berhasil jika peserta didik dibiasakan untuk latihan secara kontinu dan terukur.
Hukum efek berarti bahwa efek yang dirasakan oleh peserta didik setelah belajar akan memotivasi dirinya untuk terus belajar. Sebagai contoh, seorang peserta didik mendapatkan hadiah berupa buku paket Fisika karena berhasil mendapatkan nilai sempurna di ujian tulis Fisika. Efek yang dirasakan adalah bangga dan bahagia, efek itu diharapkan bisa memotivasi peserta didik tersebut untuk terus belajar.
Hukum sikap artinya hukum yang bertujuan untuk membentuk sikap setelah melakukan pembelajaran. Perubahan sikap dipengaruhi oleh hal-hal yang ia dapatkan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Thumbnail Source: Photo by Max F Pexels
Artikel Terkait:
Pendidikan Moral untuk Anak