Trauma masa kecil merupakan salah satu isu kesehatan mental yang cukup kompleks dan tidak bisa dianggap sepele oleh orang tua. Trauma masa kecil muncul karena adanya kejadian traumatis dan menyakitkan di masa lalu, terutama ketika seeorang anak berusia antara 0 sampai 17 tahun.
Trauma masa kecil tidak bisa hilang begitu saja, bahkan setelah anak beranjak usia dewasa pun masih membutuhkan penanganan khusus yang serius. Tidak sedikit orang dewasa yang merasa hidup mereka sengsara karena masih belum selesai dengan masa lalunya. Memiliki trauma masa kecil, dan mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah-masalah mental yang muncul karena disebabkan trauma pada masa kecilnya.
Selain itu, kondisi trauma masa kecil yang terjadi pada seorang anak juga tidak hanya berdampak pada psikologi, namun dapat pula menjadi penyebab dari beberapa masalah kesehatan yang serius seperti penyakit jantung dan gangguan reproduksi.
Lantas, apa yang dimaksud dengan trauma masa kecil? Apa saja penyebab terjadinya trauma masa kecil? Dan apa saja dampak yang disebabkan karena trauma masa kecil? Simak penjelasan lengkapnya pada tulisan di bawah ini!
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Trauma Masa Kecil, Source: Photo by Yan Krukov Pexels
Dalam bahasa latin, trauma artinya adalah luka. Yaitu respon manusia terhadap suatu kejadian atau peristiwa yang membekas pada batinnya.
Trauma merupakan tekanan psikologis dan emosional yang terjadi pada seseorang, disebabkan oleh pengalaman yang tidak menyenangkan dan menimbulkan stress secara berlebihan. Trauma pada seseorang juga bisa terjadi karena adanya kekerasan yang pernah di alami pada masa kecil.
Menurut Jaringan Nasional Stres Traumatis (The National Child Traumatik Stress Network) di Amerika, trauma masa kecil didefinisikan sebagai pengalaman-pengalaman traumatis pada anak-anak yang secara umum terjadi pada tahun-tahun pertama dalam permulaan menjalani kehidupan (ketika masih bayi).
Trauma masak kecil merupakan suatu pengalaman buruk untuk dijadikan pengalaman bagi anak-anak. Pengalaman buruk tersebut terus tertanam dalam tubuh anak, sehingga mempengaruhi tumbuh kembang anak ketika memasuki usia remaja maupun dewasa.
Dikutip dari gramedia, Dr. Nadine Burke Harris seorang dokter anak dan CEO dari Center for Youth Wellness San Frasisco menyebutkan bahwa trauma masa kecil merupakan ancaman-ancaman parah yang tertanam dan meresap pada diri anak sehingga mengubah fisiologis anak.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Trauma Masa Kecil, Source: Photo by Andrea P Pexels
Seorang anak yang mengalami ketakutan atau trauma masa kecil, dan tidak ditangani dengan baik, maka dampaknya akan berpengaruh pada jangka panjang ketika ia menginjak usia dewasa. Hal seperti ini disebut juga dengan istilah inner child, yaitu sisi kepribadian, emosi, atau perilaku seseorang yang terbentuk oleh luka atau trauma masa kecil yang belum pulih.
Adapun beberapa dampak dari trauma masa kecil terhadap karakter anak yang akan terbawa hingga usia dewasa adalah:
Trauma masa kecil yang tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan gangguan stress pasca trauma atau Post Traumatic Stress Disorder. Salah satu masalah yang ditimbulkannya adalah hyperarousal.
Hyperarousal adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak bisa mengatur emosi dengan baik, karena ada trauma di masa sebelumnya. Orang-orang dengan kondisi hyperarousal cenderung bertindak atau beraksi pada saat itu juga, dan baru berpikir kemudian. Mereka juga rentan mencari pelarian atau lari dari tanggung jawab.
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Trauma Masa Kecil, Source: Photo by Mikhail Pexels
Kondisi trauma masa kecil akan membekas di dalam otak anak, dan terbawa hingga ia berusia dewasa. Adapun untuk menunjang perkembangan otak yang optimal, seseorang membutuhkan rasa aman dan terhindar dari stress ataupun trauma.
Sementara mereka yang memiliki trauma masa kecil akan merasa kegiatan belajar di sekolah menjadi hal yang sulit. Anak-anak tersebut akan mengalami kesulitan untuk fokus dan konsentrasi dalam menerima pelajaran, terlebih ketika ingatan trauma masa kecil kembali terngiang di kepalanya.
Trauma masa kecil yang dialami oleh seorang anak juga memiliki dampak yang signifikan dan beragam pada fungsi sosial atau karakter seseorang. Masalah mental ini bisa berupa kondisi seseorang yang kurang mampu untuk mengendalikan dirinya sendiri.
Oleh karena itu, orang yang pernah memiliki luka atau trauma masa kecil akan sulit menjalin hubungan atau interaksi dengan orang lain. Kesulitan menjalin hubungan ini ditandai juga dengan perilaku orang tersebut yang menunjukkan sifat manipulative, hingga perilaku agresif dan kekerasan.
Karakter tersebut kemudian membuatnya mengalami kesulitan dalam berteman atau mempertahankan hubungan pertemanan.
Thumbnail Source: Photo by Mikhail Pexels
Artikel Terkait:
Manfaat Penting bagi Anak