‘Uthmān ibn ‘Affān r.a. adalah orang yang paling pemalu. Sifatnya yang pemalu menjadikan para malaikat pun malu kepadanya sehingga Rasulullah S.AW. juga sangat menjaga sikap saat berinterasksi dengannya. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim dalam kitabnya:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَيَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ قَالَ يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا وَقَالَ الآخَرُونَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ – يَعْنُونَ ابْنَ جَعْفَرٍ – عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِى حَرْمَلَةَ عَنْ عَطَاءٍ وَسُلَيْمَانَ ابْنَىْ يَسَارٍ وَأَبِى سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُضْطَجِعًا فِى بَيْتِى كَاشِفًا عَنْ فَخِذَيْهِ أَوْ سَاقَيْهِ فَاسْتَأْذَنَ أَبُو بَكْرٍ فَأَذِنَ لَهُ وَهُوَ عَلَى تِلْكَ الْحَالِ فَتَحَدَّثَ ثُمَّ اسْتَأْذَنَ عُمَرُ فَأَذِنَ لَهُ وَهُوَ كَذَلِكَ فَتَحَدَّثَ ثُمَّ اسْتَأْذَنَ عُثْمَانُ فَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَوَّى ثِيَابَهُ – قَالَ مُحَمَّدٌ وَلاَ أَقُولُ ذَلِكَ فِى يَوْمٍ وَاحِدٍ – فَدَخَلَ فَتَحَدَّثَ فَلَمَّا خَرَجَ قَالَتْ عَائِشَةُ دَخَلَ أَبُو بَكْرٍ فَلَمْ تَهْتَشَّ لَهُ وَلَمْ تُبَالِهِ ثُمَّ دَخَلَ عُمَرُ فَلَمْ تَهْتَشَّ لَهُ وَلَمْ تُبَالِهِ ثُمَّ دَخَلَ عُثْمَانُ فَجَلَسْتَ وَسَوَّيْتَ ثِيَابَكَ فَقَالَ « أَلاَ أَسْتَحِى مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِى مِنْهُ الْمَلاَئِكَةُ ».[1]
Telah bercerita kepada kami Yaḥya ibn Yaḥya, Yaḥya ibn Ayyūb, Qutaibah, dan Ibnu Hujr, Yaḥya ibn Yaḥya mengatakan bahwa telah mengabarkan kepada kami dan yang lainnya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ismā’īl – Yaitu Ibnu Ja’far – yang diriwayatkan dari Muhammad ibn ’Abū Harmalah, dari ‘Atho, Sulaimān ibn Yasār, dan ’Abū Salamah ibn ‘Abd al-Raḥmān bahwa ‘Āisyah berkata, “Rasulullah S.A.W. tidur di rumahku dalam keadaan menyingkap kedua paha atau kedua betisnya. ’Abū Bakr meminta izin, lalu beliau mengizinkan dengan kondisi seperti itu. ’Abū Bakr berbicara kepada beliau. Kemudian ‘Umar meminta izin dan Rasulullah S.A.W. mengizinkannya dalam kondisi seperti itu pula. ‘Umar berbicara kepada beliau. Kemudian ‘Uthmān memnta izin. Rasulullah S.A.W. duduk dan menurunkan pakaiannya.” Muhammad, salah seorang perawi hadis ini berkata, “Aku tidak mengatakan hal itu terjadi pada satu hari.” ‘Uthmān masuk dan berbicara kepada beliau, setelah ‘Uthmān beliau ‘Āisyah berkata, “’Abū Bakr masuk, lalu engkau tidak bangkit untuknya dan tidak bersikap serius dengannya. ‘Umar masuk, lalu engkau tidak bangkit untuknya dan tidak bersikap serius untuknya. Kemudian ‘Uthmān masuk, engkau lantas duduk dan menurunkan pakaianmu.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku malu dangan orang yang oleh para malaikat malu dengannya.”
Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: ‘Uthmān ibn ‘Affān Seorang Pemalu, Source: Photo by Yasir Pexels
==========
[1] Muslim ibn al-Hajjāj al-Naisābūrī, Ṣaḥīḥ Muslim, Taḥqīq Wa Takhrīj ‘Aḥmad Zahwah dan ‘Aḥmad ‘Ināyah, (Beirūt: Dār al-Kitāb al-‘Arabī, 2008), No.6209, 1004.
Dikutip dari: Dr. Ghifar, Lc., M.E.I., Konsep dan Implementasi Keuangan Negara pada Masa Al-Khulafa Al-Rashidun, (Cirebon: Nusa Literasi Inspirasi, 2020), 111-112.
Thumbnail Source: Photo by Julia Pexels
Artikel Terkait:
Al-Khulafā’ Al-Rāshidūn