Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Zakat Hasil Pertanian dan Perkebunan

Bina-Qurani-Zakat-Hasil-Pertanian-dan-Perkebunan
Zakat Hasil Pertanian dan Perkebunan

Di antara kenikmatan yang Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā karuniakan kepada kita adalah adanya tumbuhan yang keluar dari bumi. Mulai dari pertanian, buah-buahan, madu, harta yang terpendam, dan juga barang tambang.

Semua ini tentunya ada hak-hak yang wajib ditunaikan, sebagaimana syariat Islam telah mengaturnya agar manusia tidak boleh mengambil apa saja yang bukan haknya atau menahan sesuatu yang sudah menjadi hak Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā atasnya.

Zakat hasil pertanian dan perkebunan merupakan salah satu zakat yang harus dikeluarkan. Setiap tanaman yang merupakan makanan pokok dan dapat disimpan, menurut ulama Syafi’iyyah, wajib dizakati.

Bina-Qurani-Zakat-Hasil-Pertanian-dan-Perkebunan

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Zakat Hasil Pertanian dan Perkebunan, Source: Photo by Pixabay Pexels

Dalil dari perintah untuk mengeluarkan zakat hasil pertanian dan perkebunan adalah firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā yang terdapat di dalam Surat Al-Baqarah ayat 267:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan Allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” (QS. Al-Baqarah: 267)

Di dalam surat lain, Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā juga berfirman:

كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ

Artinya:

“Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu apabila ia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetic hasilnya (dengan mengeluarkan zakat).” (QS. Al-An’am: 141)

Bina-Qurani-Zakat-Hasil-Pertanian-dan-Perkebunan

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Zakat Hasil Pertanian dan Perkebunan, Source: Photo by Frank Pexels

Tanaman dan Buah yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya

Diriwayatkan dari Abu Musa dan Mu’adz, bahwa Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam mengutusnya ke Yaman untuk mengajarkan perkara-perkara agama kemudian beliau memerintahkannya untuk tidak mengambil zakat kecuali dari empat jenis tanaman atau buah yaitu hinthah (sejenis gandum), sya’ir (sejenis gandum), kurma dan anggur kering (kismis).

Bahan makanan yang wajib dizakatkan di atas adalah makanan pokok yang bisa disimpan, termasuk di dalamnya adalah beras, jagung, dan sejenisnya. Adapun sayur-sayuran dan buah-buahan selain anggur dan kurma tidak wajib dikeluarkan zakatnya.

Bina-Qurani-Zakat-Hasil-Pertanian-dan-Perkebunan

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Zakat Hasil Pertanian dan Perkebunan, Source: Photo by Luiz Pexels

Nishab dan Kadar Zakat Hasil Pertanian dan Perkebunan yang Harus Dikeluarkan

Semua hasil pertanian dan perkebunan yang telah disebutkan di atas tidak wajib dikeluarkan zakatnya kecuali jika telah mencapai takaran 5 wasaq. Di mana 1 wasaq sama dengan 60 sha’, 1 sha’ sama dengan 4 mudd, dan 4 mudd sama dengan dua liter (kurang lebih).

Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

و ليس فيما دون خمس أوسق صدقة

“Tidak ada kewajiban zakat pada sesuatu hasil bumi yang kurang dari 5 wasaq.” (HR. Bukhari Muslim)

Ukuran ini sebanding dengan 50 Kg timbangan Mesir atau menyamai 4 1/6 irdib atau sama dengan 647 Kg gandum.

Adapun kadar zakat yang harus dikeluarkan, jika lahan pertaniannya disiram dengan air hujan, maka zakat yang wajib dikeluarkannya adalah 1/10 (sepersepuluh), tetapi jika lahan pertaniannya disiram dengan bantuan alat-alat dan mesin, maka zakat yang wajib dikeluarkannya adalah seperdua puluh (1/20), berdasarkan sabda Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam:

“Tanaman yang dialiri sungai atau disiram air hujan, zakatnya adalah sepersepuluh, dan tanaman yang dialiri dengan alat, zakatnya adalah seperdua puluh. (HR. Muslim)

Demikianlah pembahasan mengenai zakat yang dikeluarkan dari hasil pertanian dan perkebunan.

Dikutip dari: Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Fiqhus Sunnah Lin Nisa’ Wama Yajibu an Ta’rifahu Kullu Muslimatin min Ahkam. Edisi terjemah: Alih Bahasa M. Taqdir Arsyad, Fikih Sunnah Wanita Panduan Lengkap Wanita Muslimah, (Bogor: Griya Ilmu, 2019), 270-272.

Thumbnail Source: Photo by Pixabay Pexels

Artikel Terkait:
Zakat Mahar

TAGS
#ihlas beramal #ikhlas beramal shalih #ikhlas beramal #ikhlas dalam beramal #ikhlas dalam beribadah #ikhlas ketika shalat #ikhlas #kiat-kiat ikhlas #niat yang ikhlas #pengertian ikhlas #pentingnya ikhlas beramal #urgensi ikhlas dalam islam
© 2021 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login