Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Zakat Perniagaan dan Rikaz

Bina-Qurani-Zakat-Perniagaan-dan-Rikaz
Zakat Perniagaan dan Rikaz

Barang perniagaan adalah sgala sesuatu selain naqdain atau emas dan perak berupa barang property, berbagai jenis hewan, tanaman, pakaian, perabotan, peralatan, perhiasan, dan lain sebagainya dari segala sesuatu yang diperdagangkan.

Bisa juga didefinisikan juga: Segala sesuatu yang diperjualbelikan dengan maksud untuk mencari keuntungan.

Apakah Barang Perniagaan Wajib Dikeluarkan Zakatnya?

Jumhur ulama berpendapat bahwa barang perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya seperti harta-harta yang lainnya. Dalilnya adalah firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan Allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” (QS. Al-Baqarah: 267)

Bina-Qurani-Zakat-Perniagaan-dan-Rikaz

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Zakat Perniagaan dan Rikaz, Source: Photo by Timur W Pexels

Dalil lain adalah keumuman sabda Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam kepada Mu’adz, “… Beritahukan kepada meraka bahwa Allah mewajibkan zakat pada harta mereka …” (HR. Bukhari Muslim)

Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa barang-barang perdagangan termasuk harta, kemudian jika pelaku jual beli ditanya, “Apakah tujuanmu dengan perdagangan ini?” Ia akan menjawab, “Emas dan perak.”

Juga yang dapat dijadikan sebagai dalil adalah hadits Abu Hurairah ketika Khalid bin Walid enggan mengeluarkan zakat dan orang-orang pun mengadu, maka Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

“Adapun Khalid, sesungguhnya kalian telah menzhalimi Khalid, ia telah memberikan baju-baju besi dan peralatan perangnya di jalan Allah.” (HR. Bukhari Muslim)

Orang-orang menyangka bahwa barang-barang itu (baju-baju besi tersebut) dipersiapkan untuk diperdagangkan, maka mereka menuntut zakat dari nilainya. Maka Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam memberitahu mereka bahwa tidak ada zakat dari harta yang diberikan di jalan Allah itu.

Kewajiban mengeluarkan zakat barang perdagangan ini pun diriwayatkan secara shahih dari ‘Umar, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, ‘Umar bin Abdul Aziz, ulama-ulama salaf dan imam yang empat.

Bina-Qurani-Zakat-Perniagaan-dan-Rikaz

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Zakat Perniagaan dan Rikaz, Source: Photo by Wendy W Pexels

Faidah:

1. Syarat untuk barang perniagaan sama dengan harta lainnya (emas dan perak) yaitu harus mencapai nishab dan lewat satu haul.

2. Bagaimana pedagang mengeluaran zakat hartanya? Jika telah tiba waktu mengelurakan zakat, maka pedagang wajib mengumpulkan hartanya. Harta ini meliputi modal usaha, keuntungan, tabungan, harga barang-barang dagangannya, dan piutang yang diharapkan pelunasannya.

Ia menghitung harga barang-barangnya lalu ditambahkan dengan uang yang ada di tangannya dan piutang yang diharapkan pelunasannya, kemudian dikurangi utang-utangnya. Lalu ia keluarkan dari semua ini sebanyak satu perempat puluh atau 2,5 % berdasarkan harganya ketika mengeluarkan zakatnya, bukan berdasarkan harga belinya. Inilah pendapat jumhur ulama.

3. Jika harta yang dipersiapkan untuk diperdagangkan adalah harta yang harus dizakatkan, seperti hewan ternaj, emas, dan perak, maka yang wajib dizakatkan adalah zakat harta itu saja, dan tidak mengeluarkan zakat perdagangan. Inilah ijma’.

Bina-Qurani-Zakat-Perniagaan-dan-Rikaz

Site: Bina Qurani Islamic Boarding School, Image: Zakat Perniagaan dan Rikaz, Source: Photo by Quintin Pexels

Zakat Rikaz

Ar-rikza adalah harta terpendam dari zaman jahiliyah yang didapat tanpa mengeluarkan biaya dan kerja keras. Harta terpendam ini wajib dikeluarkan zakatnya tanpa melihat nishab dan haulnya, berdasarkan zabda Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam, yang artinya:

“Pada harta terpendam (zakatnya) seperlima.” (HR. Bukhari Muslim)

Maka zakat yang harus dikeluarkannya adalah seperlima (20 %).

Faidah:

1. Jika diketahui dari barang yang terpendam itu bahwa ia terpendam pada masa Islam, bukan zaman jahiliyah, maka barang itu tidak disebut kanzun (rikaz), tetapi luqathah (barang temuan).

2. Barang tambang dengan berbagai jenis seperti emas, perak, tembaga, besi, dan minyak bumi memiliki hukum rikaz menurut jumhur.

Dikutip dari: Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Fiqhus Sunnah Lin Nisa’ Wama Yajibu an Ta’rifahu Kullu Muslimatin min Ahkam. Edisi terjemah: Alih Bahasa M. Taqdir Arsyad, Fikih Sunnah Wanita Panduan Lengkap Wanita Muslimah, (Bogor: Griya Ilmu, 2019), 275-277.

Thumbnail Source: Photo by Timur W Pexels

Artikel Terkait:
Zakat Hewan Ternak

TAGS
#ihlas beramal #ikhlas beramal shalih #ikhlas beramal #ikhlas dalam beramal #ikhlas dalam beribadah #ikhlas ketika shalat #ikhlas #kiat-kiat ikhlas #niat yang ikhlas #pengertian ikhlas #pentingnya ikhlas beramal #urgensi ikhlas dalam islam
© 2021 BQ Islamic Boarding School, All Rights reserved
Login