Pemuda merupakan seseorang dengan fisik prima, tenaga kuat, semangat membara, serta daya pemikiran yang teguh dan luas. Hal ini berkaitan erat dengan dasar dari generasi muda yang memiliki fisik yang sehat, pengetahuan yang baru, inovatif, dan juga memiliki tingkat kreativitas yang tinggi.

Pemuda harus memiliki inisiatif kepekaan yang kuat terhadap kepedulian berbagai permasalahan yang terjadi di lingkungan kehidupan. Karena pemuda menjadi komponen penting dari masyarakat dengan tingkat pengaruh besar dalam keberlangsungan bermasyarakat. Keberadaan pemuda diperlukan untuk memperjuangkan nilai ataupun norma, serta merealisasikannya dalam proses pertumbuhan dan perkembangan kehidupan sosial masyarakat, yang memiliki tujuan agar kehidupan masyarakat berada dalam kondisi seimbang.

Pengertian Pemuda Menurut Para Ulama Islam

1. Imam Asy-syahid Hasan Al-Banna, pemuda merupakan seseorang yang mempunyai pribadi muslim dari sudut pemikiran, akidah, akhak, perasaan, amal, dan tingkah lakunya.
2. Dr. Khalid Asy-Syantut berkata pemuda muslim merupakan pemuda baligh yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah keluarga islam dan senantiasa melangkahkan kaki ke masjid dan tumbuh dalam ketaatan kepada Allah. Serta fitrah nya tidak menyimpang sebelum baligh. Pemuda seseorang yang memiliki sudut pandang pemikiran, akidah, akhlak, perasaan, amal, tingkah laku dan memiliki kekuatan hebat ketika bersatu untuk mencapai tujuan tertentu dengan serius.
3. Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi mengatakan bahwa pemuda merupakan penopang masyarakat dan pondasi umat. Karena seorang pemuda merupakan orang yang lebih dekat dengan fitrah dan generasi masa depan, serta perisai umat untuk menangkal musuh.

Identitas Pemuda Menurut Al-Qur’an

Dalam menegakkan perjuangan suatu bangsa dan agama, pemuda menjadi ujung tombak. Pemuda harus komplit dari segala hal, baik pendidikan, peradaban, dan dalam hal lainnya. Indentitas tersebut merupakan sifat-sifat yang diambil dari ayat-ayat Al- Qur’an.

Idealis

Digambarkan oleh Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Kahfi ayat 9-26, yang menceritakan tentang bagaimana sikap idealis yang dimiliki oleh para pemuda Ashabul Kahfi dalam menentang raja yang zalim yaitu Dikyanus.

Kritis dan Sangat Berani

Kisah nabi Ibrahim menentang kedzoliman dan kekafiran diabadikan dalam Al- Qur’an Surah Al-Anbiya’ ayat 60-67, meskipun hal tersebut memiliki konsekuensi berupa dibakar oleh Raja Namrud.

Memiliki Rasa Ingin Tahu Yang Tinggi

Diceritakan sebuah kisah yang dapat dijadikan pembelajaran dalam kehidupan, tentang kisah dua pemuda yang berada di dalam penjara bersama Nabi Yusuf. Keduanya memiliki keingintahuan yang tinggi, sehingga sering bertanya banyak hal kepada Nabi Yusuf selama bersama dalam penjara.

وَدَخَلَ مَعَهُ ٱلسِّجْنَ فَتَيَانِ ۖ قَالَ أَحَدُهُمَآ إِنِّىٓ أَرَىٰنِىٓ أَعْصِرُ خَمْرًا ۖ وَقَالَ ٱلْءَاخَرُ إِنِّىٓ أَرَىٰنِىٓ أَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِى خُبْزًا تَأْكُلُ ٱلطَّيْرُ مِنْهُ ۖ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيلِهِۦٓ ۖ إِنَّا نَرَىٰكَ مِنَ ٱلْمُحْسِنِينَ

“Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang diantara keduanya: “Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur”. Dan yang lainnya berkata: “Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung”. Berikanlah kepada kami ta’birnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena’birkan mimpi)”.

Optimis

Sifat seorang pemuda tidak mudah putus asa, terus berusaha dan bersikap optimis dalam mengerjakan sesuatu. Seperti kisah Nabi Musa yang menjalani perjalanan panjang luar biasa dalam mencari keberadaan dua samudera. Al- Qur’an mengabadikan kisah tersebut di dalam Surah Al-Kahfi ayat 60.

وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِفَتٰىهُ لَآ اَبْرَحُ حَتّٰٓى اَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ اَوْ اَمْضِيَ حُقُبًا

“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun”.

Istiqomah

Pemuda hebat dan tangguh memiliki keimanan yang kuat dan mampu melawan godaan yang akan menjerumuskannya kedalam hal kemaksiatan. Dalam Al-Qur’an Surah Yusuf ayat 33 menceritakan bagaimana Nabi Yusuf berjuang melawan godaan berupa rayuan dari seorang istri raja yang berkuasa untuk bermaksiat kepadanya.

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ

Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh”.

Kemandirian

Al-Qur’an Surah As-Saffat ayat 102 menceritakan kisah Nabi Ismail. Sebagai seorang pemuda yang memiliki kemandirian dan penuh integritas sejak masa belia.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

Cerdas

Al-Qur’an mengabadikan tentang kecerdasan dari Nabi Daud, sehingga beliau diberikan kepercayaan untuk menyampaikan dakwah kepada Bani Israil. Kisah tersebut tertulis dalam Surah Saba’ ayat 1-15. 8.

Dinamis dan Kreatif

Bersikap dinamis dan kreatif merupakan salah satu kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang pemuda. Seperti kisah Nabi Nuh yang berjuang dan berfikir keras sehingga mampu membuat sebuah bahtera yang besar. Meskipun hal tersebut dikerjakan seorang diri tanpa ada yang membantunya. Kisah tersebut diabadikan dalam Al-Qur’an Surah Al-Ankabut ayat 14.

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًاۗ فَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.

Positif

Nabi Muhammad selalu bersikap positif dan senantiasa melakukan perbuatan yang baik kepada siapa pun. Al-Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 21 merupakan salah satu yang menjelaskan kepribadian Rasulullah SAW tersebut.

قَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.

Source: Quran Kemenag

Kunci Kesuksesan Pemuda Pada Masa Rasulullah SAW

• Cerdas Spritual

Ta’at dan patuh dengan perintah dan larangan Allah dan Rasul-Nya

• Cerdas Intelektual

Senantiasa belajar, menuntut ilmu dan mempelajari isi kandungan dalam Al Qur’an.

• Cerdas skiil

Belajar berbagai keahlian, belajar mengajarkan al-Qur’an, belajar negosiasi, berdagang, bertani, betenak dan lainnya.

• Memiliki Akhlak yang baik

Lihat Artikel menarik lainnya. Klik di sini