Hidup Tergantung Cara Pandang – Dalam realita kehidupan di dunia ini manusia biasanya menggunakan dua cara berpikir, cara berpikir positif (baik) serta cara berpikir negatif (buruk). Begitu juga dalam memandang suatu hal atau kejadian, manusia biasanya mendahulukan untuk memandang suatu kejadian dengan cara positif ataupun negatif.
Hidup Tergantung Cara Pandang
Hidup tergantung cara pandang, semisal bunga mawar, bagi yang memandang bunganya maka akan tampak dan terasa keindahannya. Namun sebaliknya, jika dalam pandangan tersebut hanya fokus ke bagian durinya maka akan terasa ketidak nyamanannya.
Sebagaimana tatkala memandang bintang di langit. Ada yang berkata bintang itu kecil, itulah pandangan orang awam. Ada juga yang mengatakan bintang itu besar, orang yang berkata demikian merupakan mereka yang telah menggunakan ilmu serta pengetahuannya. Namun ada juga orang yang meski ia tahu bahwa bintang itu besar. Tapi ia tetap mengatakan bahwa bintang itu kecil, karena ia yakin meski bintang besar adanya, tetapi akan menjadi kecil bila dibandingkan dengan kebesaran Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Hal ini juga sesuai dengan realita manusia saat menghadapi ujian serta masalah dalam kehidupan. Bagi yang hanya fokus pada suatu masalah yang ia anggap besar, maka yang akan terjadi biasanya adalah keluhan serta sikap pesimis. Namun sebalikanya, bagi orang yang meskipun ia tahu jika masalah yang ia hadapi cukup besar. Namun bila ia yakin bahwa Allah tuhan kita semua memiliki jalan keluar dan solusi yang lebih besar maka ketenangan serta sikap optimislah yang akan menyertainya.
Jika setiap orang memiliki cara pandang serta keyakinan bahwa tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang lebih besar dari kekuasaan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Maka setiap langkah dan geraknya akan diselimuti dengan ketenangan. Dan perlu ditekankan bahwa hidup bukan tentang apa yang sedang terjadi atau menimpa kita, tapi tentang bagaimana sikap dan cara pandang kita merespon kejadian tersebut.
Hidup tergantung cara pandang
Sebagaimana singa di hutan dia mungkin tak sebesar dan sekuat gajah, dia juga tak setinggi jerapah atau secepat cheetah. Tapi karena mentalitas serta cara pandangnya terhadap suatu hal membuat ia dijuluki si raja hutan. Tatkala singa melihat gajah, kerbau atau hewan lain yang lebih besar darinya. Singa memilih cara pandang bahwa semakin besar hewan di hadapannya, maka semakin banyak makanan yang akan dia dapat.
Kita selaku manusia yang lebih mulia dari seekor singa harusnya memiliki mentalitas dan cara pandang yang lebih baik. Sehingga tatkala ada ujian dan cobaan besar menimpa, cara pandang kita harusnya menyatakan semakin besar ujian yang datang maka semakin banyak pahala sabar yang akan didapat. semakin banyak masalah hidup yang ada maka akan semakin banyak pelajaran dan hikmah yang dapat kita petik.
Tidak dapat dipungkiri, kehidupan tak akan mungkin selamanya berjalan mulus dan datar-datar saja. Terkadang kita harus melewati onak duri serta jalan terjal kehidupan. Hidup dan masalah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Sepanjang hidupnya, setiap manusia tanpa terkecuali akan menghadapi berbagai masalah. Satu persatu masalah akan datang lalu terselesaikan, kemudian masalah berikutnya datang menyapa.
Karena permasalahan hidup adalah sesuatu yang tak dapat dihindari, maka kita perlu menyikapinya dengan sudut pandang yang lebih bijak. Saat kita memperbaiki cara pandang terhadap suatu hal dengan melihat dari sisi positifnya. Maka itu sama dengan memperbaiki kondisi kehidupan kita serta menjadikan diri kita pribadi yang lebih optimis dan tangguh dalam menjalani roda kehidupan ini.