Pengantar Tentang Puasa Syawal
Apa Itu Puasa Syawal?
Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan sebanyak enam hari di bulan Syawal, yaitu bulan setelah Ramadan. Puasa ini sangat dianjurkan karena pahalanya besar dan menjadi bentuk lanjutan ibadah setelah Ramadan.
Hubungannya dengan Puasa Ramadan
Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa puasa Ramadan jika diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka akan dihitung seperti puasa setahun penuh. Ini menjadi motivasi kuat untuk tidak langsung “libur ibadah” setelah Ramadan selesai.
Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal
Puasa ini dilakukan setelah hari raya Idulfitri, mulai dari tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan. Tidak disyaratkan harus langsung setelah Idulfitri, yang penting masih di bulan Syawal.

Dalil Keutamaan Puasa Syawal
Dari Abu Ayyub al-Anshari رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan enam hari dari bulan Syawal, maka seakan-akan ia telah berpuasa sepanjang tahun.”
(HR. Muslim, No. 1164)
Keutamaan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
▶️ Mendapatkan Pahala Seperti Puasa Setahun
Ini motivasi utama yang disebutkan langsung dalam hadist. Ibadah yang singkat, tapi imbalannya luar biasa.
▶️ Melanjutkan Kebaikan Setelah Ramadan
Ramadan mendidik kita menahan hawa nafsu. Puasa Syawal adalah bukti bahwa kita terus menjaga semangat ibadah setelahnya.
▶️ Tanda Kesungguhan Iman dan Konsistensi
Ibarat orang yang sungguh-sungguh berubah, dia tak berhenti setelah Ramadan. Dia lanjut berbuat baik, salah satunya lewat puasa Syawal.
Pendapat Para Ulama Tentang Puasa Syawal
Imam Nawawi رحمه الله dalam Syarah Shahih Muslim menyebut bahwa puasa Syawal sangat dianjurkan, dan tidak disyaratkan harus berurutan.
Syaikh Utsaimin رحمه الله berkata bahwa puasa Syawal baru sah untuk mendapat keutamaannya jika puasa Ramadhan telah disempurnakan.
Pendapat Ulama Madzhab
- Syafi’i dan Hanbali: Tidak harus berurutan.
- Hanafi: Boleh dilakukan kapan saja selama bulan Syawal.
- Maliki: Beberapa ulama Maliki lebih menyukai puasa berturut-turut, tapi tetap memperbolehkan terpisah.

Tanya Jawab Seputar Puasa Syawal
❇️ Apakah Harus Membayar Utang Puasa Dulu?
Mayoritas ulama menyarankan membayar qadha dulu, baru puasa Syawal. Namun, ada pendapat membolehkan puasa Syawal terlebih dahulu jika waktu terbatas, asalkan niat qadha tetap dilakukan.
❇️ Bolehkah Digabung dengan Puasa Sunnah lain seperti Senin-Kamis?
Pendapat yang kuat menyatakan boleh, selagi sesama puasa sunnah seperti ayyamul bidh dll.
❇️ Apa Hukum Puasa Syawal untuk Wanita Haid di Ramadan?
Boleh dilakukan setelah qadha Ramadan, tapi jika waktunya tidak mencukupi, maka tetap boleh puasa Syawal dulu menurut sebagian ulama. Intinya, jangan sampai kehilangan keduanya.
❇️ Apakah Harus Berurutan?
Tidak harus. Namun, bila mampu berturut-turut, itu lebih baik. Tapi jangan sampai jadi penghalang bila hanya bisa terpisah.
❇️ Jika lupa niat di malam hari, apakah puasa Syawal tetap sah?
Jika belum makan dan minum serta belum melakukan hal yang membatalkan puasa, maka boleh niat di pagi hari (menurut sebagian ulama).
Kesimpulan
Puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Ia bukan hanya pelengkap Ramadan, tapi juga penyempurna dan penanda bahwa kita serius dalam beribadah. Dengan dalil yang jelas dan dukungan pendapat ulama, puasa enam hari ini seharusnya menjadi rutinitas tahunan setelah Ramadan. Yuk, jangan lewatkan kesempatan emas ini!
Baca juga: Safari Ramadan BQ Islamic Boarding School