Manusia secara fitrahnya tidak dapat hidup sendiri serta membutuhkan orang lain dalam mencukupi kebutuhan dan keperluannya. Setinggi apapun jabatannya, sebanyak apapun hartanya, tetap dia memerlukan orang lain dalam keberlangsungan hidupnya. Setiap manusia juga cenderung untuk berkomunikasi, berinterkasi dan bersosialisasi dengan manusia lain, makanya manusia disebut sebagai makhluk sosial.
Definisi Sahabat
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan seseorang yang bisa menyertai serta menemaninya atau biasa disebut dengan kata sahabat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata sahabat berarti kawan atau teman yang dekat. Kata sahabat sendiri berasal dari bahasa arab yaitu “sahiba” yang memiliki arti menyertai. Maka orang yang disebut sahabat adalah mereka yang senantiasa menyertai dan menemani kita.
Dalam Islam sahabat memiliki peranan yang amat penting dalam mempengaruhi kehidupan seseorang. Bahkan Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam sampai memerintahkan kepada ummatnya untuk memperhatikan siapa yang layak dijadikan sebagai sahabat. Sebagaimana dalam sabdanya:
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang akan sesuai dengan teman karibnya. Maka dari itu, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib (sahabat) kalian.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad)
Saking besarnya pengaruh sahabat dalam kehidupan seseorang, ada sebuah pepatah arab yang mengatakan:
الصَّاحِبُ سَاحِبٌ
“Yang namanya sahabat itu menarik (mempengaruhi).”
Kita semua hidup di dunia hanya sementara, sebahagia atau semenderita apapun kita hidup di dunia maka semua itu akan berlalu dan itu hanya sementara. Karena akhirat kelak tempat pulang kita, karena akhirat kelak tempat sesungguhnya. Oleh karenanya jangan sampai kita tertipu dan terlena dengan kehidupan dunia yang fana.
Jangan sampai karena kita salah memilih sahabat sehingga kita terjerumus kedalam fitnah dunia yang fana. Jangan sampai kedekatan kita dengan seorang sahabat yang salah justru menarik kita kedalam tepian jurang neraka.
Perhatikanlah siapa yang pantas mendampingimu, pilihlah sahabat yang dapat menggandeng kita ke surga. Sahabat yang orientasi hidupnya bukan sekedar untuk urusan dunia, seorang sahabat yang menjadikan urusan akhirat sebagai orientasi utamanya.
Hampir semua orang memiliki sahabat, tapi tidak semua sahabat dapat menggandeng ke surga. Tidak semua sahabat dapat senantiasa mengingatkan kita dalam hal kebaikan dan ketaatan.
Lantas tipe sahabat seperti apa yang kamu miliki saat ini?
Diantara sahabat yang berada di sekelilingmu, adakah dari mereka yang berhasil membuatmu lebih memahami arti kehidupan?. Kemudian dari hal itu engkau termotivasi untuk tumbuh menjadi pribadi yang hidup lebih positif.
Adakah dari sahabatmu saat ini yang membuatmu semakin semangat untuk meraih cita-cita serta hal bermanfaat lainnya?. Adakah diantara sahabatmu saat ini yang membuatmu semakin terdorong untuk melakukan hal-hal kebaikan sebagai amal tabungan untuk kehidupan di akhirat kelak?.
Ataukah sahabatmu saat ini hanya mereka yang suka mengajak kepada kesenangan-kesenangan yang melalaikan. Sahabat yang hanya mendorong dan memotivasi untuk mengejar urusan dunia. Sahabat yang membuat kita lupa bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara. Serta sahabat membuat kita jauh dari ketaan dan keridhoan Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari sahabat yang demikan.
Semoga Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā senantiasa mendekatkan seorang sahabat yang baik untuk urusan dunia dan akhirat kita. Semoga kita senantiasa dipertemukan dengan sahabat yang dapat menggandeng kita ke surga. Serta membuat kita semangat beramal di dunia sebagai tabungan kebaikan untuk di akhirat kelak.